Senin, 20 Juli 2009

Disiplin Teknik Industri

Horizon Baru Disiplin Teknik Industri : Dari Ranah Mikro ke Makro?

oleh Sritomo Wignjosoebroto

Banyak orang yang salah menginterpretasikan pengertian tentang teknik industri. Istilah “industri” dalam berbagai kasus sering dilihat dalam kaca-mata sempit sebagai “pabrik” yang banyak bergelut dengan aktivitas manufakturing. Meskipun secara historis perkembangan profesiteknik industri berangkat dari disiplin teknik mesin (produksi) dan terutama sekali sangat erat kaitannya dengan proses manufakturing produk dalam sebuah proses transformasi fisik; disiplin teknik industri telah berkembang luas dalam beberapa dekade terakhir ini.Sesuai dengan “nature”-nya, industri bisa diklasifikasikan secara luasyaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk-barang fisik(manufaktur) sampai ke produk-jasa (service) yang non-fisik. Industrijuga bisa kita bentangkan dalam pola aliran hulu-hilir sampai ke skala kecil-menengah-besar. Demikian juga problematika yang dihadapi oleh
industri --- yang kemudian menjadi fokus kajian disiplin teknik industri --- bisa terfokus dalam ruang lingkup mikro (lantai produksi)dan terus melebar luas mengarah ke problematika manajemen produksi (perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sistemproduksi) yang harus memperhatikan sistem lingkungan (aspek politik-sosial-ekonomi-budaya maupun hankam) dalam setiap langkah pengambilan keputusan berdimensi strategik.

Disiplin Teknik Industri melihat setiap persoalan dengan metode pendekatan sistem dimana segala keputusan yang diambil juga selalu didasarkan pada aspek teknis (engineering area) dan aspek non-teknis.Wawasan “Tekno-Sosio-Ekonomi” akan mewarnai penyusunan kurikulum pendidikan teknik industri dan merupakan karakteristik yang khas yang menggambarkan ciri keunggulan serta membedakan disiplin ini dengan disiplin-disiplin keteknikan yang lainnya. Sebegitu luas ruang lingkupyang bisa yang bisa digapai oleh profesi teknik industri seringkali membuat kesulitan tersendiri didalam memberikan identitas yang jelasdan tegas mengenai apa yang sebenarnya bisa dikerjakan oleh profesiini. Disiplin teknik industri pada hakekatnya bisa dikelompokkan kedalam tiga topik besar permasalahan yang dijumpai di industri yangselanjutnya bisa dipakai sebagai landasan utama pengembangan disiplinini; yaitu pertama, berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahanyang menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantaiproduksi. Disini akan menekankan pada prinsip-prinsip yang terjadi pada saat proses transformasi --- seringkali juga disebut sebagaiproses nilai tambah --- dan aliran material yang berlangsung dalam sistem produksi yang terus berkelanjutan sampai meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir (output) menuju ke konsumen. Topikkedua berkaitan dengan dinamika aliran informasi. Persoalan pokok yang ditelaah dalam hal ini menyangkut aliran informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan manajemen khususnya dalam skala operasional. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan produksi agregat, pengendalian kualitas, dan berbagai macam problem manajemen produksi/operasional akan merupakan kajian pokoknya. Selanjutnya topic ketiga cenderung membawa disiplin teknik industri ini untuk bergerak kearah persoalan-persoalan yang bersifat makro-strategis. Persoalan yang dihadapi sudah tidak lagi bersangkut-paut dengan persoalan-persoalan yang timbul di lini aktivitas produksi ataupun manajemen produksi melainkan terus melebar ke persoalan sistem produksi/industridan sistem lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap industri itu sendiri. Topik ketiga ini cenderung membawa disiplin teknik industri untuk menjauhi persoalan-persoalan teknis (deterministik-fisik-kuantitatif) yang umum dijumpai di lini produksi (topik pertama)dan lebih banyak bergelut dengan persoalan non-teknis (stokastik-abstraktif-kualitatif). Berhadapan dengan problematika yang kompleks, multi-variable dan/atau multi-dimensi; maka disiplin teknik industri akan memerlukan dasar kuat (dalam bidang keilmuan matematika, fisika,maupun sosial-ekonomi) untuk bisa memodelkan, mensimulasikan dan mengoptimasikan persoalan-persoalan yang harus dicarikan solusinya. Begitu luasnya ruang lingkup yang bisa dirambah untuk mengaplikasikankeilmuan teknik industri jelas akan membawa persoalan tersendiri bagi profesional teknik industri pada saat mereka harus menjelaskan secara
tepat “what should we do and where should we work” ? Pertanyaan ini jelas tidak mudah untuk dijawab secara memuaskan oleh mereka yang masih awam dengan keilmuan teknik industri. Kenyataan yang sering dihadapi adalah bahwa seorang profesional teknik industri seringdijumpai berada dan “sukses” bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional sampai ke lini manajerial. Seorang professional teknik industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerjasampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan kinerja industri. Seorang professional teknik industri akan bisa menunjukkan cara bekerja yang lebih baik, lebih cerdik,lebih produktif, dan lebih berkualitas. Seorang profesional teknikin dustri bisa diharapkan sebagai “problem solver” untuk membuat sistemproduksi bisa dioperasikan dan dikendalikan secara lebih efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Untuk itu eliminasi berbagai hal yang bersifat kontra-produktif seperti pemborosan waktu, uang, material,enersi dan komoditas lainnya merupakan fokus utama yang harus dikerjakan.

Dengan mengacu pada ABET-Engineering Criteria 2000, maka seorang profesional Teknik Industri tidak saja harus menguasai kepakaran (hard-skill)Teknik Industri; tetapi juga harus memiliki wawasan, pemahaman,dan kemampuan/kompetensi lainnya (soft-skill) seperti (a) kemampuan untuk bekerja dalam kelompok (organisasi), (b) pemahaman tentang tanggung jawab sosial dan etika profesi, (c) kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, (d) kesadaran lingkungan (alam maupun sosial), (e) kepekaan tinggi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi menyangkut berbagai macam isue kontemporer, aktual maupun situasional dan (f) kemampuan berorganisasi, manajemen dan leadership, dan sebagainya. Berdasarkan ABET Engineering Criteria 2000 tersebut, seorang profesional Teknik Industri tidak saja diharapkan akan memiliki kemampuan akademis dan kompetensi profesi keinsinyuran (engineering) yang baik saja, tetapi juga memiliki wawasan dan kepekaan terhadap segala permasalahan yang ada di industri maupun masyarakat.

Guna mengantisipasi problematika industri yang semakin luas dan kompleks, maka disiplin teknik industri telah menunjukkan banyak perubahan maupun penyesuaian dengan arah perkembangan yang ada. Adanyakehendak untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan disisi lainharus diikuti pula dengan keinginan untuk menekan biaya produksi(costs reduction program) serta waktu penyampaian barang (time delivery) secara tepat waktu merupakan langkah-langkah strategis yang harus dipikirkan oleh profesi teknik industri agar bisa meningkatkan daya saing perusahaan. Selain itu ruang lingkup pasar tidak lagi harus bersaing di tingkat lokal (nasional) melainkan mengarah ke tingkat persaingan pasar global. Perubahan tantangan yang dihadapi oleh dunia industri jelas sekali juga akan membawa perubahan pada fungsi dan peran yang harus bisa dimainkan oleh disiplin teknik industri. Kalau pada awalnya profesi teknik industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan tata-letak mesin, tata-cara kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja; maka dalam beberapa dekade terakhir ini profesi teknik industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak. Persoalan yang dihadapi oleh profesi teknik industri tidak lagi dibatasi dalam skala kecil (mikro) melainkan berkembang ke skala besar (makro). Sebagai contoh kalau awalnya studi pengukuran kerja lebih difokuskan ke skala stasiun kerja sekedar mendapatkan standard-standard (waktu, output ataupun upah) kerja untuk merealisasikan konsep “the fair day’s pay for the fair day’s work”; maka peran profesi teknik industri modern belakangan ini banyak diperlukan untuk melakukan pengukuran produktivitas dan kinerja makro organisasi-perusahaan guna menilai sehat tidaknya kondisi industri tersebut.

Ditengah-tengah keterpurukan industri nasional --- baik yang bergerak di sektor anufaktur maupun jasa --- didalam menghadapi persaingan global; disiplin teknik industri sudah sepatutnya mengambil peluang ini dengan menunjukkan letak keunggulan disiplin teknik industri dibandingkan dengan disiplin keteknikan maupun keilmuan yang lain untuk memberi solusi-solusi yang lebih cerdas. Tantangan maupun ancaman yang menimpa industri nasional justru membuka peluang lebih besar bagi disiplin teknik industri untuk melakukan penelitian- penelitian baik berupa penelitian dasar (fundamental research),penelitian terapan (applied research), ataupun penelitian tindakan/pesanan (action research). Cukup banyak kasus yang bisa ditarik darisituasi dan kondisi yang terjadi di industri nasional yang memberi banyak peluang bagi kita untuk mengaplikasikan semua “IE’s tools” yang kita miliki guna memberikan analisa dan jawaban konkrit. Karakteristik disiplin teknik industri yang menekankan model pendekatan sistemik, holistik, serta komprehensif-integral akan sangat efektif untuk menyelesaikan persoalan-persoalan industri yang memiliki spektrum luas dari ranah mikro (teknis-operasional) sampai ke makro (sosial-ekonomis-lingkungan).

Kampus ITS, 19 Juli 2009.


Dari Studi Kerja Manusia ke Optimasi Sistem Industri

Oleh : Sritomo W. Soebroto ITS

Sejak kapankah disiplin dan/atau profesi Teknik Industri (IndustrialEngineering) lahir dan dikenal orang? Sebagai sebuah disiplin kecabangan dari ilmu keteknikan/teknologi secara formal orangmengenalinya sekitar pertengahan tahun 1900-an, setelah sebelumnya orang mengenal terlebih dahulu beberapa disiplin seperti Teknik Sipil,Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia dan berbagai macam derivasidisiplin-disiplin tersebut. Namun, agak berbeda dengan disiplinketeknikan yang lain, orang seringkali menjumpai berbagai kesulitandidalam mencoba mendefinisikan secara konkrit mengenai karakteristik, ciri spesifik, maupun ruang lingkup yang berkaitan dengan fungsi maupun peran disiplin teknik industri ini didalam menjawab tantangandan persoalan di dunia industri. Disiplin teknik industri seringdianggap tidak tepat untuk dimasukkan didalam ranah habitat“engineering” yang begitu mengunggulkan kemampuan dan kompetensi merancang --- bisa berupa rancangan produk ataupun rancangan proses--- dengan berlandaskan analisa pendekatan kuantitatif dan serbaeksak. Disisi lain problematika industri yang dijumpai seringkali jugalebih cenderung begitu kompleks, gampang berubah, penuh unsur ketidak-pastian, abstraktif dan sulit diramalkan dengan pendekatan obyektif;sehingga memerlukan penyelesaian yang lebih bersifat sistemik, holistik, dan komprehensif-integral.Sebagai disiplin ilmu keteknikan yang tergolong “baru”, profesi teknikindustri lahir sejak ada persoalan produksi, sejak manusia harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya, dan sejakmanusia ada. elahiran profesi teknik industri memiliki akar kuat dariproses revolusi industri yang membawa perubahan-perubahan didalambanyak hal. Perubahan lain yang pantas untuk dicatat sebagai tonggak(milestone) kelahiran profesi teknik industri adalah diterapkannya rekayasa tentang tata-cara kerja (methods engineering) dan pengukurankerja (work measurement) yang bertujuan untuk meningkatkanproduktivitas dan kualitas kerja. Langkah-langkah strategis yangdikerjakan oleh Taylor, Gilbreths, Fayol, Gantt, Shewart, Granjean, Barnes, Mundel, Kroemer, Sanders dan sebagainya yang telah menghasilkan paradigma-paradigma baru dalam berbagai penelitian kerjadengan fokus pada manusia sebagai penentu tercapainya produktivitasdan kualitas kerja (quality of work life) yang lebih baik lagi.Sebenarnya apa-apa yang telah dilakukan oleh Taylor, dkk itu bukanlahsesuatu yang berdiri sendiri dan terlepas dari apa-apa yang telah dikerjakan oleh oleh para pioneer teknik industri sebelumnya. Bilaistilah produksi maupun industri akan dipakai sebagai kata kunci yangmelatar-belakangi lahirnya profesi teknik industri; maka setidak-tidaknya dalam hal ini Adam Smith (The Wealth of Nations, 1776) dan Charles Babbage (On Economy of Machinery and Manufacturers, 1832)t telah mengemukakan konsep peningkatan produktivitas melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja dan pembagian kerja berdasarkan spesialisasi/keahlian. Fokus persoalan mengenai apa yang diteliti, dikaji dandirekomendasikan oleh Smith maupun Babbage ini tampaknya memberikanmotivasi kuat bagi Frederick W.Taylor (The Principles of Scientific Management, 1905) untuk menempatkan “engineer as economist” didalam perancangan sistem produksi di industri, dimana konsep yang dikembangkan berkisar ada dua tema pokok, yaitu (a) telaah mengenai “interfaces” manusia dan mesin dalam sebuah sistem kerja, dan (b) analisa sistem produksi untuk memperbaiki serta meningkatkan performans kerja yang ada. Pendekatan ergonomi dalam perancanganteknologi di industri telah menempatkan rancangan produk dan sistemkerja yang awalnya serba rasional-mekanistik menjadi tampak lebihmanusiawi. Disini faktor yang terkait dengan fisik (faal/fisiologi) maupun perilaku (psikologi) manusia baik secara individu pada saat berinteraksi dengan mesin dalam sebuah rancangan sistim manusia-mesindan lingkungan kerja fisik akan dijadikan pertimbangan utama.Teknik industri yang awal mulanya muncul sebagai sebuah disiplin yangfokus pada studi dan perancangan kerja; belakangan berkembang menjadisebuah disiplin yang jauh berbeda secara signifikan dalam hal fokus maupun area luasan lingkup kajiannya. Telah terjadi penurunanintensitas untuk melakukan studi tentang kerja khususnya yang terjadidi lantai produksi (shopfloor) dan bergeser ke aras makro yang terkaitdengan area sosial-ekonomi industri. Kondisi tersebut membawa disiplinteknik industri menjadi tidak lagi memiliki kemampuan untukmengorganisasikan kerja dan merancang sistem kerja modern. Dalam perjalanan paruh abad 20, disiplin teknik industri dipahami sebagaisebuah filosofi manajemen dan pengembangan teknik-teknik untukmemperbaiki sistem produksi/industri dengan cara meningkatkan efisiensi kerja. Selain mengembangkan metode untuk melakukan tudigerak dan waktu (motion and time study) --- dimana studi ini dikena luas sebagai awal muncul dan berkembangnya disiplin teknik industri --- para pioner juga mengorganisasikan/ melakukan aktivitas procurement, serta pengendalian kualitas, inventori dan perancangan sistem akuntansi. Mereka juga merancang ulang mesin perkakas (machinetools) untuk menambah ketelitian dan efisiensi kerja mesin. Selain itu juga melakukan eksperimen dengan pemberian bonus kerja (incentiveplans) yang dipercaya akan bisa meningkatkan motivasi dan menghasilkan upah yang layak dari pekerja. Sebagian besar aktivitas yang dikerjakan oleh seorang insinyur teknikindustri di awal kemunculannya terpusat pada persoalan-persoalan yang dijumpai di pabrik dan tugas-tugas administrasi/manajemen yang umumnya dilaksanakan secara manual, repetitif dengan output berupa benda fisik. Selanjutnya setelah perang dunia kedua (1950-an), disiplin teknik industri bergeser ke arah perkembangan ke problematik industri dalam skala besar (makro) dengan berbagai kajian yang mengarah kependekatan kuantitatif dan analitis dalam penyelesaian persoalan industri yang semakin abstraktif, komprehensif, penuh dengan ketidakpastian dan sulit diprediksi. Meskipun di awal pertumbuhannya masih fokus dengan penanganan problematika di lantai produksi (shop floor) dalam ranah mikro, namun kemudian mulai beranjak dengan pengembangan berbagai model, tools dan metode pengelolaan (manajemen) proses produksi dan mata rantai distribusi. Selanjutnya juga mulai dikembangkan berbagai model maupun pendekatan matematika-optimasi (operation research) yang tidak hanya diaplikasikan untuk menyelesaikan problematika produksi di industri, transportasi, service/jasa dan aktivitas operasional lainnya. Disiplin teknik industri terus berkembang dengan berbagai metode dan cara pendekatan dalam ranah analisa serta proses pengambilan keputusan dengan memasukan factor resiko yang sering dihadapi dalam dunia industri, bisnis danmanajemen. Disiplin teknik industri mulai membuka pemahaman dan paradigma barudalam studi mengenai rekayasa/keinsinyuran (engineering) yang tidak lagi melihat industri dalam aspek teknis (controls, displays, dan human-machine systems), tetapi juga berbagai persoalan non-teknis seperti costs analysis, environmental, management, social-engineering, dan lain-lain. Proses pengambilan keputusan didalam menyelesaikan persoalan di industri yang berskala besar tidak lagi bisa dilakukan secara parsial, sepotong-potong, dan linier; akan tetapi haruslah dilakukan dengan pola pikir dan tindak lateral dengan segala macam pertimbangan yang multi-dimensional, kualitatif dan terkadang memerlukan kepekaan intuitif. Problematika industri tidaklah semata ditentukan oleh sub-sistem materi (material sub-system) yang serba eksak, melainkan juga dipengaruhi lebih banyak lagi oleh sub-sistem manusia (human sub-system) dengan perilaku yang lebih sulit untuk diduga. Problematika industri selain akan tergantung pada factor produksi pasif (bahan baku, mesin, gedung, ataupun fasilitas produksilainnya), juga akan banyak dipengaruhi oleh faktor produksi aktif yaitu manusia (baik sebagai individu maupun kelompok kerja) dengan segala macam perilakunya.Selama perang dunia kedua berlangsung, tentara sekutu (Inggris dan Amerika) mempekerjakan sebuah tim yang terdiri dari para pakar matematika, fisika dan statistik untuk mengembangkan berbagai metoda pendekatan untuk menyelesaikan problematika logistik dan jaringan distribusinya (Bailey and Barley, 2004). Bekerja dengan menggunakan rancangan awal komputer, tim “operation research” ini sukses menyelesaikan problematika logistik, distribusi maupun transportasi yang dihadapi operasi militer sekutu pada saat yang relatif sama harus menghadapi berbagai front medan pertempuran yang tersebar dengan mengalokasikan secara optimal sumber-sumber daya yang terbatas. Operation riset (OR) secara cepat berkembang sebagai sebuah tool yangefektif bisa diaplikasikan untuk berbagai problematika yang kompleks yang umum dijumpai bukan hanya di operasi militer, namun juga di industri. Sekitar pertengahan tahun 1960-an queuing theory, decision analysis, network analysis, simulation techniques dan linear/dynamic programming dikembangkan dan diaplikasikan di berbagai industri besar. Begitu juga OR, seperti halnya dengan industrial statistics ---sebagai applied mathematics --- diperkenalkan dan masuk ke dalam kurikulum wajib teknik industri sebagai dasar optimasi menyelesaikan problematika industri yang semakin besar skala produksinya serta semakin kompleks pengorganisasian/pengelolaannya.

Disiplin teknik industri telah mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai model matematis sebagai dasar analisa dan pendekatan kuantitatif dalam penyelesaian persoalan teknis maupun manajemen produksi/industri dalam skala makro. Hal tersebut tidak jauh berbeda halnya saat para pioner teknik industri (Taylor, Gilbreths, dll) melakukan studi kerja manusia (ergonomics, scientific management) untuk meningkatkan produktivitas di lantai produksi dalam skala mikro.Seperti ergonomi, pendekatan matematis (OR) yang dilakukan oleh insinyur TI akan memberikan “scientific legitimacy” untuk optimasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi maupun sistem produksi/industri yang semakin rumit dan kompleks permasalahan yang dihadapi.

Senin, 13 Juli 2009



Tanya Jawab Dengan Seekor Cicak

Jumat, 2009 Juli 10
Berikut nukilan tanya jawab antara seorang yang bingung dengan logo cicak-buaya dengan seseorang yang mengaku eksponen CICAK (meski berbaju batik dan bukan reptil). Selamat membaca!
Saya tergabung dalam komunitas pertemanan Facebook. Saya bingung melihat profile pic teman-teman saya berubah, dari yang tadinya foto dirinya dan anaknya atau sedang tertawa gembira berubah menjadi gambar cicak merah dan buaya hitam bertuliskan “ Saya Cicak Berani Lawan Buaya”. Maksudnya apa ini? Apakah mereka mendadak menjadi kelompok pembela hak satwa?
Profile pic itu berarti teman Anda menjadi bagian gerakan solidaritas CICAK, singkatan dari Cinta Indonesia Cinta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tidak ada hubungannya dengan kelompok pembela hak binatang, tapi kalau teman-teman dari pembela hak satwa mau bergabung, kami menerima dengan tangan terbuka lho.

Kenapa ada gerakan solidaritas CICAK untuk KPK? Bukankah, sebagaimana diberitakan media, KPK lembaga super?

KPK memang betul lembaga super, karena superioritas KPK ini, kami dari CICAK yakin, banyak pihak yang tidak suka dan mulai menyarangkan serangan tersistematisir terhadap KPK. Ini bukan kami mendramatisasi atau lebay lho, tapi coba Anda lebih jeli deh. KPK adalah lembaga super yang bertugas memberantas korupsi di Indonesia. Kenapa disebut super? Karena KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan sampai pemeriksaan di pengadilan. Kewenangan penyelidikan dan penyidikan selama ini dikerjakan oleh kepolisian. Sedangkan penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan dikerjakan oleh kejaksaan. Jadi kerja dua instansi penegak hukum dikerjakan oleh KPK.
Tambah lagi, dalam UU KPK no.30/2002, disebutkan untuk mengadili penuntutan kasus korupsi yang dilakukan oleh KPK, pengadilan yang berwenang adalah pengadilan korupsi. Artinya, dibentuk pengadilan baru. Kekhususan pengadilan korupsi ini terutama dari komposisi hakimnya yang terdiri dari hakim pengadilan negeri dan hakim ad-hoc serta proses beracara. Hakim ad-hoc adalah hakim tambahan yang bukan berasal dari hakim karir, dari unsur masyarakat.
Kewenangan super KPK lainnya adalah KPK berwenang untuk mengambil alih penyidikan. yang sedang dikerjakan polisi. Apabila KPK mengambil alih penyidikan kasus, maka pihak kepolisian harus menyerahkan kasus tersebut dalam kurun waktu 14 hari pada KPK dan kepolisian tidak berwenang lagi menangani perkara tersebut.

Waks! Betul-betul super ya KPK ini. Bisa banyak musuh dong KPK?


Iya. Terutama musuh KPK adalah para koruptor, oknum pejabat dan aparat yang korup. Hal ini menjelaskan mengapa kami beranggapan ada serangan tersistematisir pada KPK

Ah, dasar cicak paranoid. Lembaga super begitu gimana mau diserang?

Anda sudah baca kan betapa superiornya kewenangan KPK dibanding
aparat penegak hukum lain? Belum lagi kewenangan KPK lain seperti penyadapan, pencekalan, blokir rekening, perintah pemecatan sampai membina kerjasama dengan Interpol. Dengan sedemikian banyak kewenangan, para koruptor tentu perlu merapatkan barisan untuk melumpuhkan KPK.

Tadi Anda bilang ada upaya sistematisir penyerangan terhadap KPK. Seperti apa sih?


Contoh paling mudah dengan tertunda-tundanya pembahasan RUU Pengadilan Tipikor. Memang betul sekarang ada pengadilan korupsi, tapi berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), untuk peradilan korupsi, harus diatur dalam UU tersendiri, tidak bisa menclok dalam UU KPK seperti sekarang. Nah masalahnya, dalam putusan MK tersebut ada jangka waktu, yaitu paling lambat tanggal 19 Desember 2009, harus sudah terbentuk UU Pengadilan Korupsi baru. Sedangkan nasib RUU itu sendiri sekarang masih dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) DPR. Dari limapuluh (50) anggota Pansus, hanya duapuluh (20) orang yang terpilih kembali. Masa sidang yang tersisa adalah dari 14 Agustus 2009 sampai 30 September 2009. Singkat kan? Itu baru sekedar contoh.
Kemudian seperti yang diberitakan oleh majalah Tempo edisi 6-12 Juli 2009, dilakukan pemeriksaan atas Wakil Pimpinan KPK Bagian Penindakan Chandra M. Hamzah atas dugaan penyadapan handphone Rhani dan Nasrudin. Menurut kami, pemeriksaan tersebut terlalu mengada-ada. Bukankah penyadapan bagian dari kewenangan KPK? Bisa dilihat di UU KPK No.30/2002 pasal 12 ayat 1 huruf a.

Nah waktu itu ada wawancara di majalah mingguan terkemuka nasional, yang mewawancarai seorang petinggi kepolisian. Di wawancara tersebut, bapak polisi menyebut soal cicak dan buaya. Apakah ada hubungannya?

Oh, maksud Anda berita di majalah Tempo 6-12 Juli yang judulnya Ramai-Ramai Gembosi KPK? Terus terang kami dari gerakan CICAK merasa berterima kasih karena berdasarkan wawancara itu istilah ‘cicak’ pertama kali muncul dan membuat kami makin terinspirasi untuk membuat suatu gerakan.

Apakah gerakan CICAK ditunggangi parpol?

Coba Anda perhatikan, selama ini justru kami para cicak yang menunggangi parpol. Sayangnya tunggang-menunggang sulit efektif kalau melibatkan parpol, apalagi mereka menyuarakannya hanya lima tahun sekali. Tolong catat ya.

Apakah “Kami CICAK” ini gerakan anti aparat?

Tentu tidak. Mengapa kami harus anti aparat penegak hukum? Tidak masuk logika dong, pemberantasan korupsi tanpa melibatkan aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Jangan membuat orang berfantasi yang tidak sehat ah.

Lho, kalau begitu, kenapa sebut-sebut buaya? Terus apa hubungannya dengan cicak? Kan buaya tidak makan cicak?

Pertama, tahu darimana Anda buaya tidak makan cicak? Memang Anda buaya? Kedua, buaya itu personifikasi semua yang buruk dari korupsi/koruptor. Memang kasihan sih buayanya, tapi kami yakin penampakan buaya dimanapun pasti bikin ngeri. Sama seperti koruptor. Ketiga, cicak itu melambangkan kami yang jumlahnya banyak tapi sering tak diperhitungkan partisipasinya, sering dilupakan tapi sering apes terjepit pintu atau tertindih lemari. Persis seperti cicak. Keempat, meski buaya dan cicak sama-sama reptil, sama seperti kami dengan koruptor yang sama-sama manusia, tapi kami tidak mau mengambil apa yang bukan hak kami, tidak seperti koruptor.

Menurut Anda, penting ya mendukung gerakan KAMI CICAK ini?

Sekarang coba jangan gunakan kata “Anda” lagi. Gunakan kita. Karena kita sama-sama anti korupsi, kita percaya Indonesia kita ini, yang kita harus rawat sebaik-baiknya, akan lebih baik tanpa korupsi. Dan kita, seperti cicak yang sering tak berdaya, tidak dianggap dan terjepit, mampu dan berani bersuara melawan buaya koruptor

Wah, sepertinya Anda kompor betul ya!

Jangan gunakan Anda lagi! Anda, saya, kita semua, para cicak, akan mendeklarasikan GERAKAN CICAK. Tunggu tanggal mainnya.

Tunggu, tunggu, pertanyaan terakhir. Jadi siapa sebenarnya cicak?


Siapa itu cicak? Cicak itu anda, saya dan kita semua! Hidup CICAK (Cinta Indonesia, Cinta KPK)

Kamis, 02 Juli 2009

Virus "Conficker"

Makin Ganas, Virus "Conficker" Menyebar di Komputer !

Hadiah US$ 250.000 dari Microsoft. Bagi yang mengetahui siapakah "pembuat" virus ini...
Kalau sudah berhadiah hampir 3 Milyar begini, Anda semua tentu akan menyadari, bahwa keberadaan ganguan dari virus "Conficker" ini sangat berbahaya bagi system dijaringan internet diseluruh dunia, maksudnya tidak akan memformat harddisk, menghapus data Anda, memang tidak akan merusak komputer Anda, tetapi bagi yang sudah terinfeksi pada komputernya akan menyebabkan sebaran virus lebih luas.

Untuk rekan-rekan, diharap hati-hati terhadap virus ini !
1. Sepak terjang worm bernama "Win32/Conficker.A" untuk menyebarkan diri di internet makin hebat. Worm yang bisa menyebar sendiri di internet ini mengincar celah keamanan RPC Dcom.
Ciri-ciri komputer Anda terinfeksi Conficker adalah muncul pesan "Generic Host Process" (GHP) Error secara mendadak di komputer, lalu koneksi internet komputer mati. Diduga, bila situasi seperti ini, minimal salah satu komputer di jaringan Anda terinfeksi Conficker, dan secara otomatis melakukan scanning ke jaringan lokal, lalu menyebarkan dirinya ke semua komputer yang rentan atau belum diberi patch (menambal file program yang memiliki kebocoran celah keamanan).
Serangan yang dibuat virus ini cukup berbahaya. Conficker dapat melumpuhkan System Restore pada sistim operasi dengan cara mereset "Restore Point" guna mencegah korbannya membasmi virus ini dengan mengembalikan Restore Point.

Conficker akan membuka port random antara 1024 s/d 10.000 dan menjalankan fungsi dirinya sebagai web server (HTTP server) di jaringan lokal.
Virus ini akan mencoba menyerang komputer di jaringan yang memiliki celah keamanan RPC Dcom 3 yang belum di patch. Jika virus berhasil, maka akan terdownload file virus ke komputer korban. Conficker juga akan menyebabkan matinya Internet connection sharing.

Setelah berhasil menginfeksi, Conficker akan melakukan patching pada komputer korban. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi ulang yang menyebabkan komputer tidak stabil sehingga tidak bisa mencari korban baru. Virus ini sangat baik pembuatan programnya, kemungkinan dibuat oleh para ahli karena tidak merusak komputernya tetapi dicurigai memiliki tujuan yang sangat berbahaya pada jaringan internet, karena sulit dideteksi anti virus (Stealth).

Conficker akan berusaha mendownload file ke beberapa situs yang telah disiapkan daftarnya (sebanyak 25 ~ 500 domain setiap hari), untuk mempersulit vendor antivirus memblok domain-domain update tersebut satu persatu karena sangat banyak.
Dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (18/12/2008), Conficker tidak hanya mengeksploitasi celah keamanan di Windows XP Service Pack 3 dan Windows Server 2003 Service Pack 2. Tetapi Windows Vista dan Windows Server 2008, bahkan Windows 7 Pre Beta juga rentan terkena !.
Yang membedakan adalah pop up yang ada pada Windows Vista yakni "User Account Control" (UAC). Mayoritas pengguna Windows yang awam akan cenderung mengklik tombol [Continue] [Ok] [Yes] [I Agree] karena merasa terganggu, dibandingkan [Cancel] [No] tanpa berpikir panjang karena tidak mengetahui situasi yang terjadi.
Apalagi jika Pop up UAC ini muncul terus menerus jika di klik [Cancel] dan mengganggu aktivitas penggunanya, maka kemungkinan besar pengguna komputer akan memilih mengklik [Continue] agar Pop Up UAC tidak muncul lagi. Langkah ini justru akan menjalankan virus ini di komputernya.

2. Pesawat-pesawat tempur Prancis dipermainkan oleh virus komputer. Menyebabkan pesawat-pesawat ini gagal lepas landas.
Pesawat tempur angkatan laut tersebut tidak dapat men-download rencana penerbangan setelah server database-nya diserang virus yang berjalan pada Microsoft.
----
Sebenarnya pihak militer Prancis sudah diberi peringatan perihal keberadaan virus "Conficker" yang menyerang sistem komputer mereka beberapa bulan lalu. Namun, peringatan ini hanya dianggap angin lalu dan tidak ditindaklanjuti. Karena yang diperhatikan hanya siapa yang memberi tahu kepada mereka, bukan memperhatikan jenis virusnya.
"Virus ini mempengaruhi pertukaran informasi tapi untung tidak ada informasi yang hilang. Kami memotong link komunikasi yang dapat menyebarkan virus dan 99 persen jaringan aman," klaim Jérome Erulin, juru bicara angkatan laut Prancis.
Pihak militer Prancis juga berusaha menegaskan bahwa infeksi virus tersebut semata-mata karena keteledoran, bukan suatu kesengajaan untuk menyerang sistem keamanan Prancis.
----
Akibat yang fatalnya adalah suatu saat nanti kita tidak bisa browsing di internet, karena semua domain yang terdaftar dengan resmi di internet menjadi berada di daftar situs-situs web yang Black-List. Sedangkan komputer yang Anda gunakan tidak akan diformat atau dihapus, sebuah virus yang baik tetapi mempersulit kita semua untuk online di Internet.

Saran:
Perhatikan apabila Anda sedang browsing, tiba-tiba ada pesan pada browser, "Web Site Not Found !" atau "Address Not Found !" pada waktu meng-akses web-site Microsoft.com, atau sejumlah web-site Anti-Virus online yang dapat diakses siapa saja untuk menghilangkan virus. Anda patut curiga dengan Sistim Operasi yang sedang berjalan, bisa jadi sudah terinfeksi oleh virus "Conficker" ini.

Salah satu anti virus lokal "gratis" yang cukup bagus untuk menhilangkan virus "Conficker" adalah dari PCMAV yang berada di Blog www.virusindonesia.com. Anti virus ini dibuat khusus untuk mendeteksi dan menghapus dari komputer anda.

Wass,
Jonie S TI 79

Iklan 2