Selasa, 24 Juni 2008

Kiat

Kiat atasi macet di Jabodetabek
Datang tepat waktu di kantor merupakan salah satu kewajiban pegawai.Hal yang cukup menjadi tantangan bagian sebagian besar pegawai yangtinggal di JABODETABEK adalah masalah kemacetan lalu-lintas yangsemakin ruwet. Manajemen waktu merupakan hal sangat penting yangharus dicermati kami yang tinggal pada kota yang macet. Macet dijalanan, macet pada saat mau parkir, macet pada saat masuk lift, macetpada saat makan siang, macet pada saat mau berwudhu. Antri adalahsesuatu hal rutin yang harus selalu terpatri dalam benak pikiran.PagiDalam mengarungi ’samudera kemacetan’ pagi hari, kiat mendasar yangharus dilakukan adalah bagaimana kita dapat lebih dahulu menujujalanan pada saat orang lain masih tertidur. Berusaha bangun dan mandisebelum adzan subuh, shalat subuh berjamaah dengan istri (karena anak-anak masih tidur). Setelah shalat segera bergegas, sarapan pagi dikendaraan atau di kantor.Dengan bangun pagi, jalanan relatif lancar dan dapat sampai kekantor lebih nyaman pula, parkir kendaraan, masuk lift tidak ruwet.Kita juga dapat shalat dhuha terlebh dahulu agar tetap diberikankesehatan dan kemudahan rizki.SoreDalam mengarungi ’samudera kemacetan’ sore hari, kiat mendasar yangharus dilakukan adalah bagaimana kita menuju jalanan setelah sebagianorang sudah pulang. Jika pulang dipaksakan jam 4 sore, hal yang seringterjadi shalat magrib....ba blas anginee.....dipaksakan pakai ijtihadjama. (digabungkan ke shalat Isya). Paling baik, pulang dilakukansetelah shalat magrib berjamaah di kantor dan pada saat di jalananrelatif lancar.Pulang di rumahSegera makan malam....lihat-lihat TV atau baca sebentar, usahakantidak tidur lebih dari Jam 10 malam.Kiat dalam perjalananJika pakai mobil pribadi dan punya sopir , kita dapat tidur menujukantor. Begitu juga jika pakai kendaraan umum. Jika pakai motot. Halyang harus dipastikan pengunaan ’asesoris safety’, paki motor perluketerampilan tambahan dalam pemanfaat celah-celah kosong jalanan dantetap konsentrasi penuh, menjaga kaki tidak terlindas.Naik kendaraan pribadi atau umum ada manfaat lain, agar tidak pusinglihat jalanan, kita lebih baik ’merem dan wirij (baca asmaulhusna)’.Macet tidak terasa, hati tetap tenang. Titipkan anak-anak di rumahkepada Alloh SWT , yang kita tinggalkan pagi pada saat merekatertidur begitu juga pada saat kita pulang agar turunkan malaikatmenjaganya. Pada saat ini, teringatlah ’Surat buat Mama’ Kang KemalWajar jika teman-teman yang biasa lihat ademnya kota Bandung, denganhiliwir anginya yang sepoi-sepoi, malas tinggal di JABODETABEK. Jikasudah ke Bandung, kadang saya juga malas pulang ke Depok.
Yus TI 82

Tidak ada komentar:

Iklan 2